Dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas banyak sekali masalah yang dihadapi oleh
para pengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Mulai dari menghadapi siswa
yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos dan tidak mau mendengarkan ketika
diajarkan suatu topik materi pelajaran. Sehingga tujuan pembelajaran kurang
tercapai dengan maksimal. Hal ini bukan selamanya dikarenakan siswa tersebut
bodoh, tetapi lebih cenderung kepada ketidak berhasilan seorang guru dalam
memberikan motivasi terhadap siswanya sehingga mereka tidak terdorong untuk mau
bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya untuk memahami suatu topik materi
pelajaran yang diberikan. Seberapa pentingkah "Motivasi" itu??
Dalam
dunia pendidikan motivasi merupakan suatu komponen yang paling penting dalam
pengajaran yang berhasil. Karena dengan motivasi siswa dapat memiliki keinginan
yang kuat yang timbul dari dalam dirinya untuk belajar tentang suatu hal yang
mereka belum tahu. Definisi dari motivasi tidak lain adalah satu komponen terpenting
dari pembelajaran dan satu komponen yang paling sukar untuk diukur (Nur,
2008:2).
Tujuan
dari motivasi itu sendiri yaitu untuk menggerakkan atau menggugah seseorang
agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat
memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu (Purwanto, Ngalim, 2010:73). Tujuan
motivasi dalam dunia pendidikan sendiri tidak lain agar siswa terdorong untuk
mempelajari sesuatu yang baru berkaitan dengan standar kompetensi yang telah
ditentukan.
Seperti
yang kita ketahui, ada beberapa teori yang berkaitan dengan motivasi yang wajib
untuk dipahami.
Teori
motivasi tersebut adalah Motivasi dan Teori Pembelajaran Perilaku yang
berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan (reinforcement) di masa lalu lebih
memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh
penguatan. Yang kedua yaitu Motivasi dan Kebutuhan Manusia yang berkaitan
dengan keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar. Ketiga, Motivasi dan
Teori Disonan Kognitif yang berkaitan dengan kebutuhan untuk mempertahankan
gambaran-diri positif yang merupakan suatu motivator yang kuat. Keempat,
Motivasi dan Teori Kepribadian yang menjelaskan bahwa motivasi yang bersumber
dari karakteristik pribadi seseorang sulit untuk diubah dan sifatnya tetap.
Kemudian yang kelima, Motivasi dan teori Atribusi menjelaskan motivasi yang
memusatkan pada bagaimana orang menjelaskan sebab keberhasilan dan
kegagalannya. Dan yang terakhir yaitu Motivasi dan Teori Harapan yang memiliki
implikasi bahwa motivasi orang bergantung kepada harapan mereka terhadap
ganjaran dan pujian (Nur, 2008:5-23).
Oleh
karena itu, untuk menjadi guru yang professional tidak hanya bergantung pada
pengetahuan yang dimilikinya saja. Melainkan yang terpenting adalah bagaimana
seorang pengajar itu mampu mendorong atau memotivasi siswanya untuk mau
mempelajari topik pelajaran yang akan disampaikan. Sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai maksimal.
Sumber:
Sumber:
#Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya
#Nur. 2008. Pemotivasian Siswa untuk Belajar.
Surabaya: PSMS Unesa
0 komentar:
Posting Komentar